Natal di tengah pandemi lagi harus dijalani tahun ini. Apa bedanya dengan tahun lalu? Perbedaannya sederhana, kami keluarga besar yang merayakan natal di rumah, sudah divaksinasi covid-19.
Ada sukacita tersendiri menerima pemberian dari pemerintah berupa vaksin covid-19 for free alias gratis. Meski sudah divaksin, kami memilih merayakan natal 2021 dari rumah saja. Kami mengikuti ibadah malam natal secara online atau daring saja.
Kado natal sudah disiapkan sejak awal Desember namun sebelum tanggal 25 Desember rata-rata sudah dibuka oleh para penerimanya. Sensasi buka kado natal jadi tidak kami dapatkan pada malam natal, 24 Desember 2021.
Kebersamaan dalam keluarga dan kehangatan natal tetap terasa. Saya ingat bahwa natal itu sebenarnya adalah tentang cinta kasih ilahi. Dunia yang telah ternoda oleh banyak dosa mendapat kesempatan melihat, mendengar dan menerima berita mulia.
Natal pertama sangat sederhana. Datang di sebuah kandang domba. Sebuah penerimaan bagi segala kalangan. Juga para gembala yang pertama mendengar berita dari paduan suara malaikat surga menggambarkan betapa cinta yang diterima manusia menjangkau segala lapisan.
Natal adalah tentang memberi. Tuhan di surga telah memberikan hadiah terbesar bagi dunia lewat peristiwa natal ini. Demikianlah para pengikut-Nya, sudah seharusnya saling memberi.
Memberi apa? Cinta kasih.
Natal dalam cinta kasih ilahi mendorong hati saya untuk membagikan kado bagi keluarga. Natal adalah tentang memberi. Jika nantinya ada yang juga tergerak hatinya untuk memberi kado natal pada kita, itu anugerah. Berharaplah hanya pada Tuhan saja.