Ada yang baru di Kompasiana dalam program kaleidoskop 2021. Saya melihat banyak kompasianer sudah tahu berita ini. Jadi abaikan saja tulisan info terbaru program kaleidoskop yang akan saya sebutkan di artikel ini.
Sebelumnya, saya sudah menuliskan dua artikel berkaitan pencapaian menulis di Kompasiana. Salah satu tulisan saya dedikasikan untuk Ayahanda dan Bunda para kompasianer. Anda bisa baca kisahnya di sini.
Kali ini saya ingin membagi kisah satu capaian saya selama bulan Januari-November 2021.
Data kaleidoskop Kompasiana 2021 menyebutkan bahwa saya telah memposting 630 karya dalam rentang waktu Januari hingga November 2021. Berarti dalam 11 bulan ada 630 tulisan baik berupa puisi maupun karya lainnya.
Seandainya pun dianggap sebagai tulisan sepanjang tahun 2021 berarti 12 bulan karena ada Desember. Maka jumlah tulisan saya per bulan jika dirata-rata tetap lebih dari 50 karya. Berarti secara kasarannya saya berhasil konsisten setidaknya menulis 1 artikel per hari, kadang lebih.
It means: saya benar-benar aktif menulis ya di Kompasiana, makanya masuk kompasianer teraktif di deretan keempat. Ini bagaikan kado natal buat saya di dunia literasi dari Kompasiana.
Bukan hanya itu saja, admin Kompasiana juga memberi label pilihan editor sebanyak 547 pada tulisan saya. Itu berarti sebagai kompasianer centang hijau, ada kira-kira 87% karya saya dilirik oleh admin Kompasiana.
Bahkan 1 artikel karya saya di awal tahun 2021 mendapat tempat bergengsi di Kompasiana sebagai headline. Itu berapa persen ya dari total tulisan saya? Haha untuk yang ini, silakan para rekan kompasianer hitung sendiri ya. Link karya artikel utama saya ada di sini.
Lalu bagaimana dengan artikel yang tidak mendapat label pilihan editor dari Kompasiana selama 1 tahun ini? Apakah saya menghapusnya? Tidak. Itu hak kompasianer. Boleh menghapus atau tidak menghapus karyanya.
Ada 83 karya saya yang tanpa label pilihan editor masih tetap berdiam manis di akun Ari Budiyanti karena saya bukan tipe penghapus karya. Saya jadi teringat ada 1 kompasianer yang meminta saya menghapus tulisan-tulisan saya karena satu dan lain hal.
Saya dengan tegas mengatakan, saya tidak menghapus karya. Maka karya-karya tersebut hanya saya edit sesuai permintaan. Kecewa sekali sebenarnya. Namun itu pengalaman saya dalam berliterasi. Saya rasa teman-teman kompasianer ada yang mungkin mengalaminya juga.