Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Pujangga yang Meninggalkan Sajaknya

Diperbarui: 10 Desember 2021   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: pixabay.com

Dia dalam diam merenung sendiri
Membaca satu persatu sajak yang ditulisnya lama
Bukan berhari-hari
Namun telah bertahun-tahun masanya

Bukan satu, puluhan, atau bahkan ratusan puisi
Telah ditinggalkannya lebih dari seribu bait rasa
Nada kecewa, bahagia, twa dan tangis pun ada
Semua berpaut menyatu dalam alunan sederhana nan murni

Hingga

Pujangga melepas sajaknya satu persatu
Katanya dalam hati
Untuk apa lagi kulanjutkan
Bila akhirnya sepi pembaca
Tak ada lagi yang menilik karyaku
Semua inspirasi yang tak terbendung tetiba mati
Semangat yang membara mendadak terbang bersama angan
Dan sajak-sajak terlempar dalam sunyi begitu saja

Pujangga yang melara akhirnya tiba
Pada puncak rasa sunyi dan sepi
Sembunyi dari segala larik-larik kata
Yang terus mengejarnya untuk ditorehkan dalam puisi

Selamat tinggal sajak-sajak yang pernah ada
Biarlah hadirmu menemani yang telah ada
Hingga saat ketiadaan tiba
Menjemput sang pujangga dalam damai rasa

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
10 Desember 2021

17-1.890

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline