Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Bentala Malam

Diperbarui: 26 Oktober 2021   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: pexels.com/Pixabay via liputan 6

Pekat dalam hitam angkasa yang tak jua terkalahkan cahaya bulan
Awan-awan mendung gelap menutupi keceriaan bintang-bintang
Rintik hujan perlahan membasahi bentala malam membentang
Membuat katak dan jengkerik bersembunyi di balik dedaunan

Lalu dingin mulai menusuk ke sumsum tulang
Selimut angin kencang menjadi teman kunang-kunang
Sehingga kerlipnya pun harus disembunyikan dari guyuran air dari langit
Sungguh pemandangan bentala malam yang pahit

Bagimu sebuah rumah tempat berlindung hai para insan
Segala kedinginan dan kegelapan malam telah tersepikan
Oleh hadirnya penerang karena sebuah penemuan
Sumber energi listrik bagi kehidupan dalam kemajuan

Bentala malam tak lagi sekelam dulu
Pada waktu listrik belum ditemukan para pendahulu

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
26 Oktober 2021

Puisi dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional 27 Oktober 2021

Bentala = bumi, tanah (menurut KBBI)
Puisi dalam memperingati bulan bahasa
Mengenalkan kosakata dari KBBI

32-1.804

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline