Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Sebuah Kenangan Tentang Hujan

Diperbarui: 22 September 2021   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri banjir beberapa tahun lalu

Terkadang aku tak ingin membenci air yang mengalir deras hingga ke pemukiman. Terlebih diiringi hujan lebat yang tak kunjung berakhir. Ketika kenangan akan terbuangnya begitu banyak benda kesayangan. Terendam berhari-hari tanpa jeda, mengapa hatiku seolah ikut mati mengingat sebuah memori yang getir.

Bukan hanya itu saja yang terjadi. Perihal-perihal yang menyakitkan hati juga terkenang dalam lamunan. Seolah menyatu dalam buaian ragu yang tak tertepiskan. Itu semua tentang sebuah kisah pilu di masa lalu yang memedihkan angan.

Aku kira ini semata karena alam yang tak terjaga. Luapan amarahnya sungguh membangkitkan emosi jiwa. Kenangan-kenangan pahit pun tak mudah terlupa. Semoga bisa melepas dan menerima dalam rela.

Begitulah manusia dalam segala gejolaknya yang tak seberapa. Jika alam raya telah bersuara. Bukan pada banyaknya kata-kata bak insan dunia. Namun oleh hilangnya berbagai hal yang disebut harta karena bencana.

Musim penghujan nan terus bergulir mendekap dingin. Hati terus menerus diselimuti gigil yang tak mengenal tepi. Pun memori-memori pahit di waktu itu terus menguliti sampai masa ini. Masih saja membekas di relung hati yang terdalam hingga saatnya nanti menghilang dalam sunyi.

.....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti

Puisi ini sudah tayang di YPTD

Tulisan ke-29 Bulan September di Kompasiana
Karya ke-1758 keseluruhan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline