Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Rindu Tawa Mereka

Diperbarui: 27 Juli 2021   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: thinkstock via health.detik.com

Perjalanan awan-awan di angkasa nampak melelah
Mereka berhenti di atas sebuah ujung rumah
Di mana anak-anak riang bermain saling menyapa ramah
Bahagia tak terkira merasa terlindungi dari sang surya nan terik seumpama sedang marah

Tawa riang karena teduh yang dibawa
Seolah memberikan perisai bagi mereka yang ingin terus lanjut bermain dengan riang gembira
Saling bercanda berkejaran dan tertawa
Tiada keresahan nampak oleh mata

Iya itu dulu
Ada sebuah rindu
Kini sedang memagut pilu
Saat melihat telah sunyi halaman rumah itu

Lebih aman jika mereka tinggal di dalam ruangan
Terpisah dari para teman
Tak bisa lagi ada tawa lepas bebas di taman
Pemandangan yang dinantikan awan-awan

Pandemi yang tak jua berlalu
Memberi banyak sepi pada kalbu
Karena semua keterbatasan yang dijangkau
Semua bersembunyi seolah dari serbuan ketakutan yang sebenarnya penuh rasa rindu

Iya, padahal ini rindu

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
27 Juli 2021

Tulisan ke-77 di bulan Juli
Karya ke-1698 keseluruhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline