Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Meredam Hujan

Diperbarui: 19 Juli 2021   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: beritasatu.com

Siang di tengah hari yang biasanya terik
Sungguh berbeda kala mentari sembunyi
Di balik awan nan makin kelabu tak nampak menarik
Terlebih bagi mereka yang masih berada di jalanan kota yang makin sunyi

Kendaraan bermotor ditepikan pengendaranya ke pinggiran toko
Ketika awan menjadi lelah dan menumpahkan semua muatannya ke bumi
Turun deraslah air hujan yang tak tertahan lagi
Semakin banyak saja deretan orang berteduh di depan ruko

Bila pada saat ini aku aman di sebuah ruangan nyaman
Syukur seharusnya kunaikan
Namun di pemandangan nan memprihatinkan
Rasanya sejenak ingin kuredam hujan

Sehingga mereka tak menggigil kedinginan
Sehingga tiada saling sapa dengan angin yang bercampur air dalam percikan
Mereka, entah apa di dalam pikiran
Mungkinkah sama denganku ingin sejenak menghentikan

Terkadang hujan datang tanpa pesan
Menghentikan perjalanan yang disegerakan
Semoga saja hujan segera mereda
Sehingga semua manjadi lega
....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
19 Juli 2021

Karya ke-1678




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline