Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Berkebun Sayuran di Balkon sebagai Caraku Mengatasi Kecemasan

Diperbarui: 17 Juli 2021   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Berkebun sayuran di depan balkon kamar kos

Saya mengawali pagi ini dengan berkebun di balkon depan kamar kos. Sebagai seorang pencinta tanaman, saya selalu memcoba membahagiakan diri dengan aktivitas sederhana, berkebun. Ini adalah salah satu kegemaran saya.


Ada banyak hal yang bisa membuat hati resah dan gelisah pada masa pendemi ini. Banyak berita tidak menyenangkan pasti terdengar di telinga. Atau berita-berita yang bertebaran di media masa. Perlu mempunyai bijaksana diri untuk memilahnya dan menjaga hati tetap bahagia.

Biji Ketimun. Dokpri keluarga

Cara saya memang sederhana. Saya mencoba menanam bibit sayuran yang saya bawa dari kampung. Saya membelinya di toko pertanian milik adik. Senang sekali ketika melihat hasilnya. Biji-biji itu tumbuh dengan baik.

Media tanam yang saya gunakan adalah tanah yang sudah bercampur pupuk organik. Saya membelinya di toko tanaman sekitar area kos.

Dokpri: tanaman ketimun yang mulai tumbuh diberi anak panah


Pot tanaman yang saya gunakan adalah stereofoam bekas pembungkus aneka makanan. Saya sebagai anak kos yang harus membeli makan sendiri, terpaksa mempunyai banyak kemasan sterefoam sisa pembungkus makanan.

Tentu saja ada alasan mengapa saya tidak memasak di kos. Tempat kos saya tidak ada dapurnya. Begitulah. Namun saya memanfaatkan stereofoam itu untuk menjadi pot tanaman sayuran.

Tanaman pakchoy dokpri

Lalu saya menyiraminya sesuai kebutuhan tanaman. Hasilnya sungguh memuaskan buat saya. Apakah sudah panen? Pastinya belum. Tanaman saya masih kecil-kecil. Namun saya menemukan kebahagiaan dengan mengamati pertumbuhanannya.

Saya belajar tentang keikhlasan. Bagaimana bisa? Satu biji kecil akan berkecambah, merekah, dan tumbuh menjadi akar, batang, dan daun. Tidak ada pertumbuhan yang instan. Semua berlangsung perlahan.

Tanaman kangkung. Dokpri

Sama dengan kehidupan. Terkadang harus ikhlas menjalani perubahan sedikit demi sedikit. Tidak langsung menunjukkan hasil dalam sekejap. Pandemi membuat kita mempunyai kebiasaan baru saat bepergian ke luar rumah.

Kita harus bersinergi menjalankannya bersama-sama. Bahu membahu agar kebiasaan sederhana ini berdampak baik untuk semua. Jangan hanya menjadi kesadaran beberapa kelompok saja.

Ini akan membahayakan bila masih saja ada orang-orang yang tidak mau patuh menggunakan masker saat bepergian ke luar rumah. Sedih dan memprihatinkan. Layaknya tumbuhan yang bersedia ikhlas menjalani proses pertumbuhannya perlahan, kita pun hendaknya demikian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline