Hai Angin
Terkadang hadirmu membawa kantuk
Saat dalam sepoi nan sejuk dingin
Membuat mata ingin terus terkatup
Hai Angin
Banyak sukacita menyambutmu
Saat layar terkembang di perahu-perahu
Membuat nelayan menikmati bekerja tak jemu
Hai Angin
Ada juga yang pernah memaki dengan sangat
Karena hadirmu teramat kencang dan kuat merusak tempat berteduh
Pun berbagai milik kesayangan beterbangan
Hai Angin
Simpul-simpul awan terurai
Tak bisa lagi selalu dalam kebersamaan
Melaju tanpa ada penghalang dalam jalan masing-masing
Hai Angin
Hadirmu membawa musik alam
Saat gemerisik dedaunan nyata di gendang telinga
Mengalunkan melodi dengan nada-nada yang mengusik rindu kampung halaman
Hai Angin
Kau membuat anak-anak tertawa gembira di lapangan rumput
Saat berusaha menerbangkan layang-layang
Tinggi mengangkasa memuat mereka selalu menengadah
Hai Angin
Bisakah kau sampaikan pada seorang kawan
Di ujung samudera benua lainnya
Kapankah dia akan pulang
Hai Angin
Apakah aku harus menyimpan segala cerita sendiri saja
Tentang aneka memori bersama hadirmu selalu
Sehingga di suatu masa akan ada kisah-kisah manis pun pahit terjelma
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
25 Juni 2021
Karya ke-1604
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H