Hai Hujan
Sepagi tadi kau menyapa
Membuat banyak langkah tertahan
Namun tak sedikit yang terus bekerja
Hai Hujan
Apakah kau rindu membasahi tanah desa
Sehingga sudah ada sebelum cahaya
Seolah ingin membuai lelap beberapa insan
Hai Hujan
Ada yang bahagia dengan hadirmu
Begitu juga Ibuku
Basah semua koleksi tanaman
Hai Hujan
Ada pula yang menggerutu
Jalanan licin penyebab terjadi kecelakaan
Beberapa orang pikir begitu
Hai Hujan
Kau datang tanpa peringatan
Terkadang memang ada awalan
Namun tak jarang berkelimpahan
Hai Hujan
Seandainya semua bisa menerima
Bahwa hadirmu bukan karena maumu semata
Ada Sang Khalik yang mengaturnya dari khayangan
Hujan jika aku mengagumimu haruskah aneka payung menjadi koleksi tuk menahan kejaran dinginmu
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
25 Juni 2021
Karya ke-1603
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H