Mengapa menatap dengan sebelah mata
Mengapa mendengar dengan sebelah telinga
Apa ada yang salah dengan sebuah karya nyata
Dalam rangkaian larik puisi jiwa
Jika kau tak mau lagi
Membaca puisi-puisi ini
Lalukanlah saja
Tak perlu menengoknya
Biarkan ku bahagia dengan puisiku
Biarkan ku ceria dengan sajak-sajakku
Mengapakah itu mengusikmu
Adakah ini pertanda jarak yang kau bentangkan di sebuah sisi sendu
Baiklah
Biarkan kita kini berjalan masing-masing
Jika memang beda yang ada dalam langkah
Tak perlu memaksa atau merasa asing
Biarkan ku bahagia
Menari dengan puisi-puisiku
Temukanlah pula bahagiamu
Dalam cara-cara yang tak sama
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
22 Juni 2021
Artikel ke-1597
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H