Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Seratus Puisi Pertamaku di Kompasiana, Personal Branding sebagai Fiksianer

Diperbarui: 11 Juni 2021   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Pixabay.com

Membicarakan tentang personal branding, saya langsung teringat pada 100 puisi yang pertama saya publikasikan di Kompasiana. Saya sendiri tidak menyangka kalau kemampuan berpuisi saya terus berkembang. Awalnya saya juga khawatir kalau puisi saya akan habis dan tidak bisa mengirim lagi di Kompasiana. 

Namun ternyata puisi-puisi terus mengalir dari hati saya. Karena itulah saya memberikan label Puisi Hati Ari Budiyanti. Mungkin setelah ini tulisan-tulisan puisi saya di sini tidak akan sebanyak biasanya. Biasa dalam 1 hari, Anda bisa membaca 1-3 puisi karya saya, sekarang tidak lagi.

Puisi saya kemaren adalah puisi perpisahan saya di Kompasiana. Bukan maksud saya tidak akan menulis lagi di Kompasiana. Namun karya-karya puisi saya tidak akan mengalir lagi di sini. Mungkinkah kebahagiaan saya berpuisi perlahan telah hilang. Saya juga tidak tahu.

Menginspirasi banyak orang dengan karya puisi sudah coba saya lakukan. Terima kasih untuk rekan-rekan yang sudah baik hati membaca puisi saya selama ini. Selanjutnya, jika berkenan, silakan membaca kumpulan puisi saya di Kompasiana.

Puisi pertama tayang di Kompasiana, 1 Desember 2018. Dokpri

Berikut ini 100 judul puisi saya di Kompasiana pada bulan Desember 2018:

1. Ketika Alam Marah

2. Sejuta Pesona Tamanmu

3. Genggaman Tanganku

4. Tunas Baru

5. Yogyakarta

6. Kupu

7. Rembulan dan Mentari

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline