Aku tahu itu tak mudah bagi kita
Menikmati hari-hari yang berpeluh
Terbakar oleh panasnya cahaya surya
Pun tiada perindang pepohonan tempat berteduh
Suara hati berteriak-teriak meminta perhentian
Pada cinta yang dianggap sebagai puncak tujuan
Namun peluh terus mengalir oleh jebakan rasa
Berkeluh kesah tak membuat jiwa lepas dahaga
Bila akhir kehidupan sudah ada penentu
Bila ujung perjalanan sudah ada garisnya
Mengapa bersusah mengisi hari dalam kesedihan nan pilu
Bahagialah rentangkan masa depan dalam ceria nada
Berhentilah menemani peluh yang merajut dengan rasa nan menyayat jiwa
Tegaklah berjuang untuk bahagia dan bersuka
..
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
8 Februari 2021
Artikel ke 1330
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H