Rapuh
Mungkin ada yang mengira demikian
Padahal malah ampuh
Tiap larik kata yang dirangkai dalam untaian
Seperti lagu
Merdu suara terdengar di gendang telinga
Memberi rasa damai di kalbu
Saat menyelami makna di setiap bait aksara
Duri yang menusuk hati pemuisi
Akan menjadi alunan rasa
Tertata manis dalam larik-larik puisi
Menggugah batin yang sedang melara
Agar berjaga dalam tutur kata
Atau mengatur manis sopan bahasa
Karena sekali terluka oleh rasa
Tak akan terhentikan terus menderas dalam nada
Begitulah si pemuisi yang ini kala terluka
Tatanan bait-baitnya tak akan berakhir
Akan terus mengalir
Seperti air sungai menuju muara
Sebuah akhir perjalanan kehidupan
Mencapai tujuan di sebuah penghujung ketetapan
Duri itu akan terus terbawa dan menggores pedih
Namun buah pena tak akan pernah berakhir tercipta indah
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
3 Februari 2021
Artikel ke 1319
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H