Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Duri dan Hati Si Pemuisi

Diperbarui: 3 Februari 2021   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: pixabay.com

Rapuh
Mungkin ada yang mengira demikian
Padahal malah ampuh
Tiap larik kata yang dirangkai dalam untaian

Seperti lagu
Merdu suara terdengar di gendang telinga
Memberi rasa damai di kalbu
Saat menyelami makna di setiap bait aksara

Duri yang menusuk hati pemuisi
Akan menjadi alunan rasa
Tertata manis dalam larik-larik puisi
Menggugah batin yang sedang melara

Agar berjaga dalam tutur kata
Atau mengatur manis sopan bahasa
Karena sekali terluka oleh rasa
Tak akan terhentikan terus menderas dalam nada

Begitulah si pemuisi yang ini kala terluka
Tatanan bait-baitnya tak akan berakhir
Akan terus mengalir
Seperti air sungai menuju muara

Sebuah akhir perjalanan kehidupan
Mencapai tujuan di sebuah penghujung ketetapan
Duri itu akan terus terbawa dan menggores pedih
Namun buah pena tak akan pernah berakhir tercipta indah

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
3 Februari 2021

Artikel ke 1319




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline