Kemarin malam aku menghitung bintang yang sering tak nampak di angkasa
Namun aku telah menyimpan satu kerlipnya di kalbu
Sehingga senyuman dan asa selalu ada
Mengiring perjalanan dalam langkah berpadu rindu
Rindu akan hadirnya rembulan nan nirmala
Melambangkan tak hanya damai semata
Keindahannya yang tak bercacat cela
Memberi sejahtera pada sanubari yang memandangnya
Lalu menyajikan sebuah eufoni hati
Nan selalu dinanti karena memberi ketenangan nurani
Dalam padu padan nada-nada penuh cinta
Dihantarkan oleh sinar rembulan nan nirmala
Kala kecilku dan masih sama hingga kini
Bahwa rembulan itu seperti sang dewi
Yang dipuja-puji oleh para insan di bumi
Dengan segala kesempurnaan yang didamba hati
Aku yang sedang menanti hadirnya
Rembulan nan nirmala
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
21 Desember 2020
Artikel ke-1227
Note:
Nirmala: tanpa cacat, sempurna, bersih suci tak bernoda
Eufoni: kombinasi bunyi yang enak untuk didengar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H