Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Rembulan nan Nirmala

Diperbarui: 21 Desember 2020   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi media macarita via news.unair.ac.id


Kemarin malam aku menghitung bintang yang sering tak nampak di angkasa
Namun aku telah menyimpan satu kerlipnya di kalbu
Sehingga senyuman dan asa selalu ada
Mengiring perjalanan dalam langkah berpadu rindu

Rindu akan hadirnya rembulan nan nirmala
Melambangkan tak hanya damai semata
Keindahannya yang tak bercacat cela
Memberi sejahtera pada sanubari yang memandangnya

Lalu menyajikan sebuah eufoni hati
Nan selalu dinanti karena memberi ketenangan nurani
Dalam padu padan nada-nada penuh cinta
Dihantarkan oleh sinar rembulan nan nirmala

Kala kecilku dan masih sama hingga kini
Bahwa rembulan itu seperti sang dewi
Yang dipuja-puji oleh para insan di bumi
Dengan segala kesempurnaan yang didamba hati

Aku yang sedang menanti hadirnya
Rembulan nan nirmala

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
21 Desember 2020

Artikel ke-1227

Note:
Nirmala: tanpa cacat, sempurna, bersih suci tak bernoda
Eufoni: kombinasi bunyi yang enak untuk didengar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline