Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Ikut Menitipkan Lara pada Bencana

Diperbarui: 15 Desember 2020   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri keluarga penulis di kampung halaman


Lagi untuk kedua kalinya
Dalam hitungan hari yang melaju dengan peluh
Meski belum genap pada angka tiga puluh
Namun apa daya jika bencana menimpa

Kembali air itu masuk tanpa permisi
Meninggi di setiap laju waktu
Siapa yang hatinya tak menjadi emosi
Bila ini terjadi pada diri yang baru lepas dari pilu

Masih teringat saat memilah barang yang harus dibuang
Melupakan apa itu kata sayang
Pada benda-benda berharga yang terkenang
Melepas dengan rela apa yang sering membayang

Belum lepas habis lelah pada diri
Menata ruangan dengan yang tersisa
Ternyata bencana hadir lagi
Membuat batin menjadi lupa rasanya derita

Ah itu seperti sudah biasa terjadi
Hanya menekan sendiri rasa pedih di nurani
Menerima kenyataan pahit yang menghimpit
Bahwa terkadang bencana datang dan pergi tanpa pamit

Pagi ini aku hanya bisa ikut menitipkan lara pada bencana yang hadir kembali di kampung halaman

..
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
15 Desember

Artikel ke 1218

Turut prihatin pada korban banjir di beberapa desa sekitar Sidareja-Cilacap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline