Masih ingat ketika hari demi hari terbiasa melewati
Sebuah lorong indah penuh hiasan bunga
Di kanan kiri ada keindahan puspa
Semerbak mewangi memanjakan nurani
Lalu tetiba sebuah pembatas terpasang di hadapan
Tak lagi sembarang orang boleh datang
Terkejut oleh sebuah kenyataan
Pandemi ternyata menjadi alasan penghalang
Agar jalur dari keramaian kan terhindar
Tak semua insan berhak lagi berjalan di sana
Hanya mereka para penghuni di sekitar
Mendapat kesempatan menikmati asrinya lorong berbunga
Aku hanya bisa menahan diri dalam sepi
Tak lagi bisa menikmati indahnya pesona tak terperi
Menjadikannya hanya sebuah kenangan hati
Pada sebuah lorong yang tak lagi bisa terlewati
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
1 November 2020
Artikel ke 1128
#BulanBahasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H