Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Rintik di Pelupuk Mata

Diperbarui: 18 Oktober 2020   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto heepwe.com


Aku memang mudah terharu
Kata orang begitu
Hatiku mungkin tak pernah sekuat milikmu
Namun setidaknya masih ada di situ

Aku bukan tak bisa menahan pilu
Hanya saja sering aku merindu bisu
Karena menyimpan sembilu
Yang sering menghujam hingga ke ulu

Aku sering membiarkannya terkumpul di sana
Menyatu menjadi butiran-butiran di kalbu
Kesedihan ditahan sendiri dalam doa
Untuk meredam segala yang membuat berkaca-kaca sendu

Terkadang jika tak bisa lagi tertahan di dada sangat mengiris
Gerimis di luar jendela seolah menjadi teman
Hingga ikut kutitikkan rintik tangis
Menjadi sebuah nada bagai ungkapan

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
18 Oktober 2020

Artikel ke 1100

Sudah tayang di blog secangkir kopi bersama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline