Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Kencan Online Itu Berat bagi yang Tak Kuat

Diperbarui: 17 Oktober 2020   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: medcom id

"Sir", katanya lagi padaku pagi ini. Melihatnya termenung sendu, sebagai sahabat, aku tak rela. Aku bertanya ada apa dan jawabnya seperti itu, singkat padat dan tidak jelas buatku. Sir, apaan itu sir.

Sejak mengenalnya, dia "memaksaku" belajar kosakata baru. Setiap kali berbicara denganku selalu dia selipkan kosakata yang membuatku bertanya-tanya. Tiap kali ditanya makna, dia hanya bagikan senyum.

"Nda, kamu bicara apaan sih, aku ga paham!", gerutuku di suatu malam.
"Bahasa Indonesia." Jawabnya singkat.
"Iya, tapi aku banyak ga tahu bahasamu itu, kasih tahulah artinya padaku."

Lagi-lagi si Nanda hanya tersenyum manis. Tanpa jawaban. Kesal juga. Masak iya tiap ngobrol dengannya harus buka KBBI. Cek makna kata yang dia ucap. Tapi kalau penasaran, mau tak mau ya buka kamus juga.

Menurutmu, gimana ya punya teman yang suka pakai kosakata baru? Bagus sih, bikin aku jadi belajar lagi. Tapi kadang jadi terbata-bata ngobrol dengannya karena ga langsung paham perkataannya.

Pernah kubilang padanya, "Nda, kamu keren ya, banyak kosakata yang dipahami, aku salut sama kamu." Tahu tidak apa katanya? "Ah hanya semenjana."

Nah loh, aku jadi buka kamus lagi. Nih anak hobi banget bikin aku baca kamus. Iya kalau mau tahu artinya harus begitu.

Kembali sama, kata sir yang dia bilang padaku pagi ini. Sepertinya ada yang membuat dia gelisah dan tak ingin dia bagikan kisahnya padaku. Iya, rahasia begitulah.

Rahasia? Segera kubuka kamus untuk memastikan. Astaga benar, sir artinya rahasia di KBBI. Aku jadi merasa sedih begini. Sahabatku main rahasia padaku. Tapi sudahlah, itu haknya jika tak mau cerita.

Malam ini aku tidak bisa tidur. Ada sir apa yang dia enggan ceritakan padaku. Dhuh, aku jadi ikut-ikutan bilang sir. Ketularan. Aku berusaha tidur tapi tak bisa juga. Lalu kuberdoa untuk Nanda. Baru akhirnya bisa terlelap.

Dering telepon membangunkanku. Ini kan libur, weekend. Kenapa telpon sepagi ini. Bikin pusing orang saja. Gerutuku lagi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline