Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Ini Dia, 12 Puisi Istimewa Persembahan Saya di Bulan Bahasa

Diperbarui: 11 Oktober 2020   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teks Sumpah Pemuda Asli (image from http://www.kochiefrog.com)

Saya mendominasi tulisan di akun Kompasiana saya dengan puisi. Semua puisi yang saya buat adalah puisi hati. Inspirasi datang dalam sekejap berpadu dengan kemauan dan lahirlah puisi-puisi dari hati. Saya memberinya label #PuisiHatiAriBudiyanti.

Namun di bulan bahasa ini, ada hal baru yang saya coba pelajari dan kembangkan dalam hal berpuisi. Berawal dari anjuran membaca Kamus Besar Bahasa Indonesia yang selanjutnya menemukan beberapa kosakata unik yang jarang digunakan.

Menarik juga untuk dicoba. Saya pun berpuisi dengan beberapa kata. Tiga kata pertama yang menjadi ide puisi adalah sempadan, senarai dan semenjana.

Dokpri

1. Berdasarkan  KBBI, sempadan artinya adalah batas. Saya menjadikannya sebagai tema puisi berjudul: Di Sempadan Langit Siang Ini. Ini adalah persembahan puisi karya pertama saya di bulan bahasa menggunakan kosakata unik.

Dokpri

2. Puisi kedua menggunakan kata senarai yang artinya daftar. Puisi saya berjudul: Kau Ada di Senarai Rinduku. Menurut saya pribadi judul ini menjadi menarik karena kata yang digunakan sedikit berbeda dari biasanya. 

3. Kosakata ketiga adalah semenjana yang artinya biasa atau sedang. Saya sangat menyukai puisi saya ini. Saya menggambarkan dalam puisi tersebut tentang seseorang yang biasa-biasa saja. Jadi jangan terlalu memuja karena bisa kecewa. 

Judul puisi ketiga saya adalah Hanya Semenjana (Jangan Memuja).

Dokpri

4. Selanjutnya pada puisi keempat, saya memadukan ketiga kata tersebut, senarai, semenjana dan sempadan. Judul puisinya adalah Menghitung Hujan di Hatiku. Di dalam puisi ini saya juga menggunakan kosakata puspa yang artinya bunga dan netra yang artinya mata. 

Sudah ada empat puisi yang saya sajikan di atas. Saya lanjutkam dengan kosakata berikutnya. 

5. Puisi kelima saya menggunakan kata buah pena yang artinya karangan atau tulisan. Dua kata ini termasuk ungkapan. Ungkapan adalah gabungan beberapa kata yang membentuk makna baru.

Dokpri

Puisi kelima saya juga berjudul sama dengan kata yang saya sebutkan di atas, yaitu Buah Pena

Beberapa waktu lalu Kompasiana memilih topik pilihan bertemakan fiksi horor yang membuat saya sedikit jengah mengunjungi Kompasiana selama dua minggu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline