Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Menghitung Hujan di Hatiku

Diperbarui: 4 Oktober 2020   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halaman rumah kala hujan. Dokpri


Mendung yang menghias cakrawala
Sepanjang hari ini seolah berpindah semua
Ke dalam sanubari yang sedang meredup
Oleh banyaknya peribahasa pergumulan rasa yang berdegub

Rintik hujan yang telah menitik
Menderas hingga basah semua permukaan tanah
Yang nampak pada sempadan mata Sepasang netra yang sedang berkaca-kaca

Semuanya hanya seperti sekumpulan titik biru
Terus saja meluapkan gejolak rindu
Yang awalnya hanya semenjana
Kini telah merajai dan menguasai jiwa

Perlahan telah kudapati
Bahwa hujan yang menderas ini
Tak lagi hanya di sisi bumi
Namun telah menyelusup ke ruang hati

Rangkaian puspa tak mampu menyelimuti
Indahnya tak lagi memesona pemilik nurani
Yang semakin beku di setiap hari
Membanjir air mata di sudut sanubari

Aku
Yang sedang menghitung hujan di hatiku
Dalam senarai panjang rindu padamu

...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
4 Oktober 2020

Artikel ke 1075

....

Kosakata:
Sempadan = batas
Semenjana = sedang/biasa
Netra = mata
Senarai = daftar
Puspa = bunga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline