Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Menyelisik Cinta di Ujung Malam

Diperbarui: 26 September 2020   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Terdengar lagi senandung malam
Saat bintang-bintang telah berdatangan
Menepikan mentari yang telah tenggelam
Menyisakan langit berteman rembulan

Aku teringat akan sebuah kisah
Yang telah lama menjadi memori
Akan resah pada jiwa yang hanya sebongkah
Sibuk menyelisik cinta pada diri

Masih terus terngiang nada-nada
Dalam lantunan rasa yang terpendam
Sambil terus menilai tentang dia
Menyelisik cinta yang tak kunjung padam

Namun apa daya semua telah menjadi kenangan
Saat cinta tak pernah ada dalam genggaman
Terlalu lama waktu aku menyelisiknya
Hingga dia tetiba di ujung samudera

Mengapa aku masih terus membenamkan diri dalam angan
Membayangkan hadirnya bukan sekedar di ingatan
Mengharap penuh penantian terdalam
Hingga ku masih jua menyelisik cinta di ujung malam

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
Artikel ke 1060

Sudah tayang di blog secangkir kopi bersama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline