Bermula dari pertentangan kita tentang senja
Diawasi tajam oleh mendung tebal menggelayut di angkasa
Kubilang aku tak suka senja karena mengingatkanku pada luka lama
Namun kau sangat mencintai senja karena memberi banyak cerita
Aku dan kau kini berdiri kala senja
Masing-masing dengan rasanya sendiri tentang satu masa bentangan waktu ini
Kau dengan segala sukamu padanya
Aku dengan segala dukaku karenanya
Dia itu senja yang sama
Yang masih terus tiba di saat yang tetap
Setelah pagi dan siang menyapa
Dan kala petang menjelang
Di situlah senja berada
Di situ pula aku dan kau masih tak bisa mendamaikan rasa tentang senja
Aku dan kau masih mengungkung diri masing-masing tanpa mau saling memahami
Bahwa nyatanya senja itu berwarna tak hanya jingga dengan indahnya
Terkadang senja menjadi kelam karena gelapnya gumpalan awan kelabu di atasnya
Dan seperti itu pula rasaku dan rasamu
Tentang senja yang sama
Namun ternyata membentang beda dalam rasa
Iya, kau mencintai senja
Namun aku tak bisa
Itulah cerita kita
Antara aku, kau dan senja
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
14 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H