Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Timbul Tenggelam

Diperbarui: 31 Juli 2020   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan tangan 11 tahun silam. Dokpri

Kayuh lagi biduk itu menuju tepian
Arus air sungainya menderas
Namun bukanlah suatu alasan
Menjadikan lelah berjuang
Karna kegagalan adalah saat berhenti

Jika seharian berkayuh pastilah lelah
Tiada makanan dan minuman tersedia
Apakah kekuatan apapun tiada
Menjadi pendukung sampai tujuan
Kayuh lagi biduk itu menuju tepian

Benarkah tiada lagi harapan
Itu benar-benar tidak mungkin
Kekuatan itu ada pada setiap hati
Apalagi dengan cinta di dalamnya

Kayuh lagi biduk itu ke tepian
Jangan pernah berhenti
Sampai tujuan itu tercapai
Bahkan ketika tidak ada dukungan lain
Ingat selalu cinta di hati

Memang dari kejauhan
Seolah nampak timbul tenggelam
Sang biduk berlayar
Namun kekuatan cinta di hati
Menjadi kayuh yang kuat

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
3 Januari 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline