Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Memotivasi Orang Lain untuk Menulis adalah Cara Saya Menjaga Konsistensi Menulis

Diperbarui: 9 Juli 2020   05:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Konsistensi menulis perlu kita jaga. Apakah Anda setuju dengan pendapat saya? Adakah tips yang ingin Anda bagikan mengenai cara menjaga konsistensi dalam menulis? Saya menunggu respon rekan-rekan kompasianer dalam komentar artikel saya ini.

Saya akan membagikan salah satu cara untuk menjaga konsistensi menulis versi saya. Saya memilih untuk memotivasi orang lain untuk menulis. Ada banyak orang yang mempunyai keinginan menulis, namun terhalang oleh berbagai kecemasan dan ketakutan tersendiri.

Misalnya, keinginan untuk menulis itu sudah terus mendesak dalam hati, namun tidak cukup percaya diri untuk mulai menulis karyanya sendiri. Mungkin karena adanya harapan yang terlalu besar dalam karya pertamanya. Atau ada kecenderungan membandingkan karya tulisan kita dengan karya orang lain. Menurut saya, kedua hal ini menjadi penghalang utama untuk mulai menulis.

Saya sering sekali memotivasi teman-teman yang ingin menulis. Saya meminta mereka mulai menulis dari hal-hal yang paling disukai dan dikuasai. Lalu menulislah dengan rasa senang.  Jangan menjadikan menulis sebagai beban. Hati yang senang dalam menulis akan mempengaruhi hasil tulisan yang kita buat.

Kalau kita merasa nyaman saat menulis, maka tulisan-tulisan kita akan mengalir dengan lancar. Setidaknya ini yang saya rasakan secara pribadi. Ide-ide menulis terus muncul karena ada rasa nyaman dalam menulis. Semangat ini yang saya tularkan pada mereka yang ingin mulai menulis.

Saya tidak memaksa mereka untuk memublikasikan tulisannya yang pertama. Namun lebih ke arah menikmati kegiatan menulis itu sendiri. Harapan saya, jika sudah berhasil menulis karya pertama, akan ada karya yang kedua, ketiga dan seterusnya. 

 Kalau ke depannya ada keinginan memublikasikan hasil karya tulisnya, biarlah itu muncul dari dirinya sendiri. Saya paling hanya bisa menunjukkan contoh-contoh dengan tulisan saya. Ketika saya memublikasikan tulisan saya, ternyata lebih banyak orang yang bisa merasakan manfaatnya.

Dengan begitu, kita menulis sebagai saluran untuk berbagi kebaikan pada sesama. Respon positif para pembaca pada tulisan saya menjadi bukti kalau tulisan saya ternyata bermanfaat bagi pembaca.

Namun jika kita menyimpan tulisan itu untuk diri kita sendiri, tulisan itu hanya memberkati diri kita saja. Apakah ini salah? Menurut saya tidak salah. Itu adalah hak kita, apakah mau menyimpan untuk diri sendiri saja, atau mau membagikannya pada orang lain. Tidak ada paksaan sama sekali.

Bagian saya hanyalah memotivasi saja. Keputusan tentu saja ditentukan oleh setiap pribadi. Pilihan saya untuk memotivasi orang lain untuk mulai menulis, ternyata menolong saya sendiri untuk juga giat menulis.

Pengalaman saya pribadi, saat memotivasi orang lain, ternyata itu juga memotivasi diri saya sendiri untuk konsisten menulis. Bagaimana bisa saya mengajak orang lain menulis, sementara saya sendiri tidak menulis, rasanya kurang tepat bagi saya. Lagi-lagi ini pendapat saya pribadi ya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline