Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Menunda Bahagia

Diperbarui: 14 Mei 2020   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dalam sebuah kesempatan kala itu
Kau terdiam di ujung sana sambil merenung
Menatap tajam sepasang tangan kecil terulur memohon belas kasihan
Hanya sekedar makanan atau recehan pengganjal rasa lapar
Namun kau biarkan

Kakimu berlalu meninggalkan kepahitan di hadapanmu
Pun pula saat di tepian perjalanan lainnya kau pandangi
Seorang nenek renta berjalan tertatih ingin sekedar meneguk segelas air pemberi kesejukan
Kau pun hanya berlalu membiarkan semua

Ada banyak kesempatan terjadi di hadapan untuk bahagia
Namun kau telah sia-siakan
Entah hatimu terbuat dari apakah sehingga tak tersentuh oleh itu semua

Kini dalam laramu kau tersendiri mengaduh
Tiada pertolongan hadir dalam kesepian
Lalu kau ingat semua waktu yang kau pernah alami
Saat kau sepikan semua orang yemg menderita di hadapmu

Kini sesal pun tak.membukakan harapan
Yang terdengar padamu hanya ratapan
Semua kepongahanmu luntur seketika
Namun apa daya kaki dan tangan saja tak kuasa terulurkan

Terlalu lama kau menunda bahagia

...

Written by Ari Budiyanti

13 Mei 2020

#PuisiHatiAriBudiyanti

Sudah tayang di secangkirkopibersama.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline