Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Di Rumah Aja, Tetap Olahraga

Diperbarui: 10 Mei 2020   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Di dalam pikiran nan sehat terdapat pada tubuh nan sehat adalah makna dari istilah Mens Sana in Corpore Sano. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang pujangga Romawi, Decimus Iunius Juvenalis pada karya Satire X, sekitar abad kedua Masehi. Sudah sangat lama, namun mengapa bisa bertahan lama?


Ini karena jasa John Hulley asal Inggris yang menggunakan semboyan tersebut sebagai moto Klub Atletik Liverpool pada tahun 1861. Memang pada awalnya, kalimat tersebut disampaikan dalam literature seorang penyair, jadi tidak ada kaitannya dengan olah raga. Namun oleh John Hulley istilah tersebut dialihkan konteknya menjadi lebih segar dan dijadikan pedoman bagi para olahragawan di dunia.


Saya juga ingat istilah ini saya dengar pertama kali saat masih SD. Tentu saja guru saya mengaitkannya dengan pembelajaran olah raga. Tanpa jasa John Hulley yang melestarikan istilah tersebut mungkin saya tidak akan pernah mendapatkan pelajaran tersebut di sekolah dasar.


Atas jasanya dalam pendidikan jasmani tersebut, Joh Hulley mendapat penghargaan medali dari masyarakat Olimpik Wenlock pada tahun 1864. Bahkan pada makamnya bertuliskan moto Liverpool Gymnasium, mens sana in corpore sano.

Sumber foto: merahputih.com


Apa kaitannya dengan Mistery Topic II dengan ini? Pikiran sehat dalam tubuh yang sehat arti dari istilah mens sana in corpore sano, memotivasi kita agar selalu memiliki tubuh yang sehat. Dengan demikian pikiran kita pun akan sehat. Kita tidak akan mudah terjerumus dalam pikiran buruk atau pikiran negatif yang justru bisa membahayakan kesehatan.


Terlebih lagi dalam masa pandemi Covid-19 di negara kita, yang bertepatan dengan hadirnya bulan Ramadan 2020. Ini adalah hal yang sangat tidak diinginkan oleh setiap kita. Karena itu hanya bisa memilih untuk menjalaninya dengan ikhlas. Jangan sampai kita terjebak dalam pemikiran negatif terus menerus tentang kehidupan ke depannya.

Senam bersama keluarga di rumah aja. Dokpri

Mari aktif menjaga kesehatan kita dengan tetap giat berolahraga meski dalam bulan Ramadan. Di mana setiap umat Muslim menjalankan ibadah puasa. Menahan lapar dan haus dari pagi hingga sore. Pasti bukan hal yang mudah. Namun saya yakin bila ada semangat untuk hidup sehat, rekan-rekan pasti bisa.

Kakak dan keponakan-keponakan saya. Dokpri


Ini beberapa alternative berolahraga di rumah aja yang dilakukan keluarga kami. Pada saat pagi hari, kami melakukan senam ringan. Diawali dengan kegiatan pemanasan menggerakkan anggota badan mulai dari kepala, leher, tangan, punggung, pinggang, kaki. Dilanjutkan dengan gerakan senam inti yang biasanya kami lakukan mengikuti instruksi dari instruktor senam di youtube.

Senam bersama do depan rumah. Dokpri

Saya rasa jika ini dilakukan secara rutin bisa menjaga kesehatan badan kita tetap bugar.


Bagaimana cara Anda menjaga kebugaran? Semoga bisa dibagikan pada kami ya. Selama harus di rumah saja, ini memberi kesempatan baik untuk Ibu, kakak, adik dan saya untuk berolahraga bersama kala pagi hari. Kami mengambil waktu pagi terutama saat kena cahaya matahri pagi, sekalian berjemur. Kami melakukan senam bersama di halaman depan rumah Ibu saya.

Kakak saya memberi contoh gerakan senam pada anak-anaknya. Dokpri


Selain itu, kedua keponakan kecil saya juga melakukan olah raga bersama kakak saya, ibu mereka. Kalau sore hari, mereka juga suka bermain sepeda sore di halaman depan rumah Ibu saya. Karena halaman cukup luas untuk bersepeda anak kecil, mereka merasa nyaman juga. Meskipun tidak bisa bersepeda keliling desa melewati persawahan lagi, tapi tetap mereka nikmati.

Bersepeda sore di halaman depan rumah. Dokpri


Ibu saya yang sudah lanjut usia juga merindukan masa-masa bisa berolah raga bersama teman-temannya di sanggar senam kampung kami. Ibu saya ini sangat aktif menjaga kesehatan sejak masa mudanya. 

Setiap pagi selalu rajin bersepeda pagi keliling kampung melewati area persawahan kampung. Karena bencana Covid-19 ini, Ibu terpaksa melakukan olah raga dari rumah saja. Setidaknya ada anak cucu yang menemani Beliau berolahraga.

Ibu rajin bersepeda pagi sebelum Covid-19 Melanda. Dokpri


Saya ingat waktu sebelum pandemic Covid-19 ini, pada sekitar bulan Juli tahun 2019. Ibu dan saya berkesempatan mengunjungi tempat tinggal kakak saya di Surabaya. Di area perumahan tersedia alat berolah raga bagi warga perumahan. 

Ibu saya selalu bersemangat, setiap pagi mengajak saya untuk berjalan pagi di komplek perumahan, lalu berolah-raga sebentar di area tersebut. Berikut ini foto-foto Ibu saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline