Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Puisi | Sampai Batas Waktu yang Belum Bisa Ditentukan

Diperbarui: 14 April 2020   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seekor burung di pucuk pohon cemara depan rumah. Photo by Ari

Menatap angkasa bagai tak berbatas cakrawala
Namun adakah sesunggguhnya sang batas itu?
Mengamati semesta yang luas seolah tak berujung tepi dan menyatu
Namun adakah pula sebenernya batasan-batasan padanya?

Sebuat tanya melingkupi pikir dan anganku
Yang seolah tak bertemu kepastian jawaban
Pula tentang wabah melanda kini hingga ke pelosok bumi
Kapankah terhenti dalam batasan-batasan akhirnya
Sungguh ingin segera berakhir dengan baik sehala bencana tanah pertiwi

Begitu banyak batasan akhirnya untuk.kebaikan
Batas-batas rindu saja yang tiada
Semua kini tersekat oleh aturan untuk kebaikan
Aturan-aturan baru untuk menghentikan penyebaran wabah ini

Namun satu hal sangat menyedihkanku kini
Karena hadirmu tak lagi bisa kunantikan dalam kesabaran
Masih belum bisa pula ditentukan hingga kapan
Kepulanganmu dari perantauan jauhmu
Apakah kau pada akhirnya akan hanya di sana selamanya
Tanpa bisa lagi kita bertatap mata dalam sua sejati

Mungkinkah kita hanya bisa berbicara dalam lantunan kata rindu saja
Saling menjaga dalam doa-doa yang tak terkatakan
Aku hanya bisa menunggu kini sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan

Aku sudah teramat rindu
...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti

14 April 2020

Di tengah wabah covid-19

Sudah tayang di: secangkirkopibersama.com. Sampai-batas-waktu-yang-belum-bisa 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline