Tahun 2020 menjadi masa yang berbeda bagi kami umat Kristiani dalam menjalani rangkaian ibadah Paskah. Gereja tempat kami beribadah mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan ibadah keagamaan di rumah saja. Meski demikian liturgi jalannya ibadah tetap diberikan secara rutin dari gereja.
Bapak pendeta kami juga tetap menyampaikan khotbah yang direkam dalam video. Video khotbah tersebut dibagikan pada jemaat gereja. Jadi kami tetap beribadah dengan tatacara liturgi yang sama dengan di gereja. Perbedaannya hanya tempat pelaksanaannya saja. Semua jemaat menjalankan ibadah di rumah masing-masing.
Rangkaian ibadah menyambut Paskah dimulai dengan pelaksanaan Ibadah rumah Kamis Putih. Kami menjalankan di rumah pada hari Kamis, 9 April 2020.
Tema yang diangkat adalah mengenai Hamba yang Percaya. Kami membagi tugas pembaca liturgi selama ibadah pada semua anggota keluarga. Termasuk keponakan saya yang masih kecil pun mendapat tugas memimpin doa penutup berupa Doa Bapa Kami. Doa yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Alkitab kepada pengikut-Nya.
Sementara anggota keluarga lainnya mengambil peran tugas sebagai pembaca bagian Firman Tuhan secara bergantian dan juga tugas memimpin doa bersama. Doa yang kami naikkan bagi bangsa Indonesia, pemerintah yang kami hormati, para tim medis dan jajarannya dalam melawan wabah covid-19 dan juga bagi jemaat gereja pada umumnya.
Kami sungguh berharap dan mempercayai Tuhan yang menolong kita semua pada akhirnya bebas dari wabah Korona bukan hanya di bumi Indonesia, namun juga di seluruh dunia. Mari kita tidak menjadi patah harapan.
Hari berikutnya pada Jumat, 10 April 2020 kami melanjutkan rangkaian Ibadah menyambut Paskah dengan Ibadah Rumah Jumat Agung.
Ibadah Rumah Jumat Agung adalah peringatan kematian Yesus Kristus saat disalibkan di bukit Golgota. Saat di mana kami umat Kristiani memperingati penderitaan Yesus Kristus demi menyelamatkan umat manusia yang percaya, dari hukuman dosa.
Kasih sejati yang diteladankan Kristus adalah sebuah kasih yang rela berkorban bagi umat yang dikasihi-Nya. Demikianlah seharusnya kami, umat-Nya hidup di bumi, harus menunjukkan kasih pada sesama.
Kami juga bersama menghayati peringatan karya Yesus Kristus dengan ibadah di rumah saja.
Selanjutnya pada hari Sabtu kami melanjutkan dengan Ibadah Rumah Sabtu Sunyi.
Ibadah Rumah Sabtu Sunyi bertemakan "Sudah Layakkah Aku?" menjadi perenungan bagi kami umat-Nya. Setiap kami tidak boleh menjadi hilang harapan karena wabah Covid-19 ini. Selalu ada harapan baik dalam Tuhan Yesus Kristus yang kami percayai dengan segenap hati. Jika karya keselamatan di kayu salib saja sudah dikerjakan oleh Tuhan Yesus, selalu ada harapan baik bagi insan dalam kehidupan. Tetaplah semangat menjalani hidup ini di tengah maraknya wabah korona ini. Mari terus berjuang bersama.
Pada puncak peringatan Paskah 2020 yang kami adakan hari ini dalam Ibadah Rumah Minggu dan perjamuan Kudus Paskah kami diingatkan lagi oleh bapak Pendeta kami agar hidup penuh dengan sukacita. Paskah adalah peringatan Kebangkitan Yesus Kristus.