Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Puisi | Aku dan Dia di Pelampung Rindu

Diperbarui: 12 April 2020   01:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pangandaran di suatu masa. Kenangan 2019. Photo by Ari

Rasa sepertinya ingin menenggelamkan aku dan dia
Dalam gejolak prahara kehidupan yang memaksa pisah
Jarak yang terbentang tak teratasi waktu
Karena semua batasan yang diberikan antara aku dan dia

Lalu gemuruh emosi yang menghias rasa makin menggelora
Bagai lebih dari deburan keras ombak lautan
Yang tertimpa serunya desakan gelombang kuat asmara
Namun tetap tak bisa bersama

Seolah kapal yang tanpa sauh
Melaju tanpa arah dalam dekapan kencang angin yang menuai badai
Lalu mengombang ambingkan seisi kapal berpenghuni penuh
Iya semua hasrat mencintai ada di sana
Semua asa tentang kehidupan berdua pun bersama selamanya
Ternyata hampir ditenggelamkan goncangan prahara jiwa

Kini dua hati itu yang miliknya aku dan dia
Hanya bisa mengandalkan pada pelampung rindu
Berharap rindu yang sama dan kuat itu akan menjadi sauh pada akhirnya
Menuju masa depan bersama yang didamba
Dalam satu yang tak terpisahkan lagi oleh pembatasan yang berlaku

Aku dan dia kini hanya berpelampung rindu

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
12 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline