Lagi-lagi aku menjumpai senja dalam bayangan cemas
Namun terbuka mataku dalam indahnya pesona kala itu
Saat menatap bermekaran bunga aneka warna di hadapku
Lalu terdengar riuh rendah nyanyian burung gereja di halaman
Pun burung kecil berkepala putih berkejaran dalam kepakan sayap tanpa henti
Aku termenung menatap keberadaan semua itu
Kudapati pula tumbuhnya aneka tanaman yang tak ku sengaja tanam
Bahkan suburnya mereka hingga berbunga
Tak lupa menandakan akan hadirnya buah manis sirkaya dan jambu biji
Lalu di mana bayangan kelam masa depan yang seolah mengunci pikiranku
Terkadang indahnya senja terselubungi keberadaan kabut kawatir
Yang terus menyelimuti pikiran yang berlebihan
Padahal alam terus menyuarakan kehadiran harapan
Juga memberikan kekuatan semangat pada kehidupan
Lalui saja semua dalam lika-likunya rasa
Tak perlulah ketakutan mencengkeram tanpa ampunan
Hadapi apa yang harus dihadapi
Nikmati apa yang ada di genggaman
Yang harus tiba biarlah tiba
Yang harus berlalu pun lepaskan saja
Nikmati senja di hadapan dengan limpahan cerianya
Syukuri lagi kehadiran senja hari ini tanpa keluhan
Ya..Jangan menutupi indahnya kehadiran senja
Jangan menghianati senja
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
8 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H