Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Memahat Harapan

Diperbarui: 26 Maret 2020   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga Kenikir tumpuk. Photo by Ari

Pernah ...
Saat semua mata menutup seolah tanpa harapan
Dalam pekatnya kabut bencana yang hampir mematikan semangat

Namun tak perlu cemaskan lagi saat harapan itu memunculkan diri dalam kelamnya kenyataan
Mempunyai iman pada Sang Penguasa jagat raya
Pemberi sauh kuat pada harapan
Bukankah demikian?

Jangan biarkan suasana kini menggalaukan batinmu terus menerus
Segera legakan akalmu dalam damai batin senantiasa
Dekatkan dirimu pada Pemilik jiwa ragamu
Percayalah pada segala kebaikan yang nantinya mengikuti

Iya..
Entah itu masih lama
Ataukah dalam sejenak ke depan
Tetapkan tenang pada nurani
Ijinkan sejahtera menaungi hati
Mari bersama memahat harapan
Pada setiap jiwa

...
Written by Ari Budiyanti
26 Maret 2020

#PuisiHatiAriBudiyanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline