Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Puisi | Lukisan Malam Tanpa Hadirmu

Diperbarui: 3 Maret 2020   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga Wijaya Kusuma saat Malam. Photo by Ari

Senyap sudah sekelilingku kala ini
Saat kulihat gemerlap bintang di angkasa tinggi tanpa suara
Pendar bulan hanya suram tak nampak semua
Ketika perjalanan awan mendung menyelimuti keberadaan para penghuni angkasa malam

Ada banyak getar takut dan was-was tersebarkan di satu masa
Saat semua penghuni di bawah angkasa merasa cemas
Atas sebuah wabah penyakit baru karena hadirnya virus terkenal itu
Mendunia dalam sekejap namanya memberi gentar pada banyak nyawa

Kulukiskan sejenak kisah ini pada malam meski tanpa hadirmu
Segala gundah gulana dari seruan dan jeritan banyak suara mengangkasa
Ratap dan doa agar terhindar dari mara bahaya penyakit yang disebarkan virus ternama itu

Dalam gelapmu hai petang setelah lewati senja hingga hitam menguasai langit
Dalam rangkaian tawa yang tergantikan desas-desus dan bisik-bisik kekuatiran
Dalam segala suasana hati yang ramai dengan aneka isunya
Dalam saat ini aku sungguh merindu hadirmu di sisiku menemani

Kita menikmati malam meski tanpa bintang
Kita menyapa rembulan yang bersembunyi di balik mendung awan
Kita menikmati sunyi malam tanpa gejolak ketakutan melanda sukma
Sungguh hanya bisa kulukiskan malam tanpa hadirmu
Meski aku sungguh rindu

...
Written by Ari Budiyanti
3 Maret 2020
#PuisiHatiAriBudiyanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline