Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Puisi | Saat Mekarmu, Kutiada (Namun Tetap Bahagia)

Diperbarui: 3 Februari 2020   19:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga Wijaya Kusuma sisa mekar kemaren malam. Dokumen pribadi

Bukan sekali ini menimpa
Berulangkali sejak masa-masa itu
Menanammu memang bagianku
Menikmati mekarmu tak harus selalu

Kau tahu
Senang hatiku menerima beritamu
Semalam pertama kaliinya kau hadir
Dalam semerbak mekar bungamu yang mempesona
Baiklah aku memang tiada di sana
Kau dan aku terpisah jarak yang jauh

Namun bahagiaku mendapati
Keberadaanmu memberi nuansa indah malam itu
Memang bukan padaku
Tapi pada para penghuni halaman depan rumah


Para serangga kecil yang akan mengintip hadirmu
Semut-semut kecil yang berkejaran di megahnya putih mahkotamu
Mungkin lebah malam yang mencium semerbak wangimu
Aku tak tahu
Apakah masih ada lebah bekerja kala malam
Mungkin kunjungan-kunjungan lainnya para penghuni kebun
Yang ikut bahagia bersama hadirmu

Jika bintang bisa melihat menyala putihmu
Kala malam gelap hitam pekat
Kontras dengan keberadaan alam sekitar
Hijau daunmu segar menambah indahmu
Kemegahan pesona helaian mahkota bungamu
Sungguh layak kau dipanggil si ratu malam

Iya aku penuh sukacita
Meski saat mekarmu, ku tiada
....

Written by Ari Budiyanti
3 Januari 2020

#PuisiHatiAriBudiyanti




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline