Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Puisi | Semburat Biru di Wajahmu

Diperbarui: 5 Januari 2020   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birunya langot di atas Pangandaran. Photo by Ari

Mengapa tak kulihat sorot mata itu
Yang selama ini menjadi alasan rindu
Hanya ada muram di rupa wajahmu
Apakah gerangan sebagai pemicu

Aku tahu musim hujan sedang merajai
Menguasai segala pelosok hingga kota
Memberi dingin yang memenjara nurani
Menelisik batin yang sering meronta

Bila terbiasa kau membuka kata
Untuk mencurahkan isi jiwa
Namun mengapa kini hanya diam
Membuatku penuh tanya di temaram

Ah jiwa
Mengapa begitu mudah berubah jua
Dalam birunya suasana
Memberi semburat ungu di muka

Kau tak juga mengalihkan tatapan
Dari apa yang kau bilang masa depan
Meski raga dan jiwa menggigil
Karena padanan rasa terpanggil

Aku menunggu lama akan hadirnya
Semburat suka di wajahmu
Lengkungan bulan sabit tanda sukacita
Menghias di wajah anggunmu

Segeralah berbahagia kawan
Hilangkan semburat biru
Bersukalah menjalani kehidupan
Agar bebanmu meringan bagai bulu

....

Teriring salam dan doa untukmu
Yang dalam pergulatan batin

...

Written by Ari Budiyanti
5 Januari 2020

#PuisiHatiAriBudiyanti




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline