Beberapa waktu lalu, kakak saya mengingatakan agar saya segera pulang kampung begitu liburan tiba. Alasannya karena "murid" saya di kampung sudah menunggu.
Maksudnya adalah keponakan saya, Naira sudah menunggu untuk menghabiskan liburan bersama saya, tantenya. Karena kami orang Jawa, saya lebih familiar dipanggil Bulik oleh keponakan saya. Bulik itu artinya sama dengan Tante.
Pagi-pagi, keponakan saya datang ke rumah membawa satu pak kertas origami. Dia ingin membuat aneka karya Origami bersama saya. Tentu saja ini bukan pertama kalinya liburan dihabiskannya dengan membuat aktivitas Origami.
Salah satu kisah kami dalam membuat karya Origami sebelumnya bisa Anda baca di sini: Memanfaatkan-waktu-liburan-sekolah-dengan-berkarya.
Origami (dari ori berarti "lipat", dan kami yang berarti "kertas" dalam bahasa Jepang) merupakan sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi.
Sumber Wikipedia
Foto keponakan bersama hasil karyanya, sebuah kipas kertas. Ada kemajuan baik. Saya hanya memutarkan video pembelajaran pembuatan origami beberapa bentuk, dan keponakan saya sudah bisa membuatnya sendiri dengan mudah.
Beberapa hasil origami yang kami buat adalah bentuk hati, kipas, bintang, perahu, rumah, ikan, uang-uangan logam, dan baju.
Untuk membuat bentuk hati dengan kertas origami, diperlukan kertas berbentuk bujur sangkar. Demikian juga untuk bentuk seperti perahu, rumah, ikan dan bintang.
Membuat kipas dengan kertas lipat sangat mudah dilakukan. Demikian juga membuat ikan. Namun ada kesulitan khusus saat membuat perahu dan pesawat, perlu pemahaman konsep melipat dengan baik. Mengapa demikian?
Di dalam seni melipat kertas tentu ada tingkatan kesulitan yang berbeda. Jika kita mengajari anak langsung membuat karya yang sulit, bisa membuat anak merasa tidak bisa, gagal dan sulit.