Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Puisi | Menelantarkan Fajar

Diperbarui: 24 Desember 2019   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fajar menyingsing di atas persawahan. Dokumen pribadi bu Mardiyah

Di ufuk timur telah terbit fajar
Saat mentari setia bersinar
Cerahnya melingkupi nurani
Yang menyambutnya setulus hati

Di sudut lain bumi terlihat
Kepekatan raut wajah tersirat
Seolah tak peduli hadir sang surya
Saat menghantar pagi dalam suka

Beban yang berat terasa makin menekan
Hingga membuat fajar terlupakan
Tiada kehangatan untuk sambutan
Hanya satu kepingan hari tertelantarkan

Terkadang memang demikian pada insan
Yang melupakan keberadaan Tuhan
Sehingga lupa memberi hormat sapaan
Setiap indahnya pagi terlewatkan

Tak bisa juga sepenuhnya disalahkan
Karena banyak kesalahpahaman
Atas sebuah pemaknaan kehadiran
Yang padaku menyiratkan kesedihan

Jika fajar tiba menyongsongmu kawan
Jangan lupakan keberadaan Tuhan
Jangan fajar menjadi ditelantarkan
Hanya karena sarat beban kehidupan

...

Written by Ari Budiyanti
24 Desember 2019

#PuisiHatiAriBudiyanti

Fajar = pagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline