Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Puisi | Membayang Takut Itu

Diperbarui: 12 September 2019   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senja di suatu Kota. Photo by Ari

Kala itu dalam renung jiwa
Ada batin menggeliat karena resah
Kepastian yang tiada nyata
Hanya gulana menyapa gundah

Semua langkah telah terpatri seolah
Dalam derap maju penuh rencana
Namun yang disebut kenyataan berubah
Menjadi seolah penuh bencana

Surut rasa juang tinggi kala itu
Lemah daya tahan untuk mengabdi
Meski semua cinta suci tak semu
Namun prasangka melenyapkan diri

Seolah kaki memijak duri
Dalam tapak-tapak sangat hati-hati
Namun berserakan semua tanpa arti
Ketika pengabdian dihina mati

Cemas mulai mengikuti
Gelisah mulai membayangi
Menjegal langkah untuk berhenti
Dari sebuah perjuangan sejati

Ketika takut itu membayangi
Langkah pun surut dari empati hati
Semangat menguap membuang nurani
Pengabdian berakhir dalam nafas sunyi

..

I quit

Written by Ari Budiyanti
12 September 2019

Puisi Hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline