"Malam Minggu ini mau keluar ke mana? "
Tanya seorang teman di suatu hari. Belum ada acara apapun sebenarnya. Tapi tak ada rencana ingin beracara.
Saya sangat menikmati malam minggu dalam sepi berteman sahabat-sahabat karib saya yang sudah sangat banyak. Sahabat-sahabat yang selalu siap menemani saya dalam segala waktu. Tak hanya di malam minggu saja. Pun tak pula hanya malam saja.
Bila saat susah tidur menyapa, sahabat-sahabat karibku sudah ada menemaniku 24 jam. Bila bosan melanda karena berbagai aktivitas harian yang melelahkan, sahabat-sahabat karibku ini jiga sudah siap menghiburku.
Bahkan saat saya begitu menikmati hari-hari tanpa ingat pada keberadaan mereka, sahabat-sahabat karibku pun tak banyak bicara. Hanya menanti dalam diam dan siap sedia di sana. Menakjubkan bukan?
Lalu siapakah mereka para sahabat karibku itu? Bisa Anda tebak dari gambar ilustrasi artikel ini. Buku-buku koleksi pribadi saya yang sudah lebih dari 200 judul, merekalah sahabat-sahabat karib saya dalam segala masa. Apakah Anda mempunyai sahabat karib seperti saya?
Jangan bilang kasihan ke saya karena bersahabat dengan buku. Jangan merasa hidup saya membosankan berkawan buku. Jangan kira kisah saya seolah statis atau terhenti di tumpukan buku. Sebenarnya, justru koleksi buku ini menambah berwarna-warni perjalanan hidupku.
Saat gundah gulana, bisa segera sambar buku-buku kumpulan kisah inspirasi. Tentu saja akan menggugah semangat dan menghalau resah. Saat haus ilmu, segera tarik buku ensiklopedi atau buku-buku ilmu pengetahuan.
Saat rindu berpetualang, keluarkan buku kisah anak-anak di dunia. Saat bosan menyapa, meraih buku tentang aneka hobi, mulai dari berkebun, menulis, maupun musik.
Saat butuh dorongan semangat, segera temukan buku-buku biografi. Lalu saya harus merasa sepi bagaimana jika selalu dikelilingi sahabat-sahabat karibku ini? Kekurangan mensyukuri apa yang kita punya itulah pembuat sunyi hidup.
Kebiasaan berkeluh kesah berlebihan itulah perenggut sukacitamu dan mengalihkan pada sepi. Jangan sampai terbelenggu oleh hening tak berkesudahan. Kesendirian tak pernah menyiksa bila tahu bagaimana menikmatinya. Hahya berdamailah dulu dengan dirimu.