Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Gerimis Itu Mengusir Sendu

Diperbarui: 26 Agustus 2019   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetesan air hujan di bunga Euphorbia. Photo by Ari

Tertatih dalam penantian akan hadirmu
Tak menampakkan diri di sekian waktu
Tergores rindu bergema di relung kalbu
Titipkan pesan pada angin dalam desau

Di saat mata bertatap langit
Menjumpai rintik air membangkit
Sekian lama tiada menyapa bumi
Sampai keringnya menggaungkan sunyi

Sesaat merasa tetesan lembut gerimis
Menyentuh kulit namun bercampur debu
Tak tahu harus bahagia atau menangis
Bertemu barisan air namun kelabu

Kemarau panjang telah terjalani
Dalam segala aneka panas terik
Seruan perlunya air semakin naik
Pada yang berkuasa atas nurani

Seolah kini mendapat restu
Dari Sang Penguasa Jagad Raya
Mulai mengguyur dingin hujan itu
Dalam buaian rindu alam semesta

Gerimis memang baru saja datang
Memberi harapan kian membentang
Seolah tahu hati yang sedang meregang
Dalam gejolak tekanan yang meradang

Titik air sejuk ingin segera terus terasa
Tidak hanya dalam sejenak saja
Ingin hadirnya kini seiring masa
Hingga semua kering itu lepas dahaga

Gerimis datanglah lagi dan selalu
Untuk membantuku mengusir sendu

...
Written by Ari Budiyanti
26 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline