Sekar kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia artinya bisa bunga, atau juga nyanyian. Namun dalam hal ini saya mengambil arti yang pertama yaitu bunga. Sementara Wijaya Kusuma adalah nama salah satu jenis bunga. Jadi kalau Anda baca Sekar Wijaya Kusuma berarti Bunga Wijaya Kusuma.
Saya memang pernah mengisahkan tentang bunga ini di artikel saya beberapa bulan lalu. Anda bisa baca di sini: Asyiknya bertanam-bunga-wijaya-kusuma. Apa yang sudah saya tulis di artikel tersebut tidak akan saya ulang.
Saya memang cukup lama menantikan sampai mendapati bunga ini mekar banyak. Beberapa kali hanya mekar satu atau dua bunga. Lalu bertambah hingga empat bunga. Meski sering lihat bunga ini mekar, namun setiap kali saya selalu nantikan lagi dan lagi.
Suatu kali saya mendapati ada tujuh kuncup bunga Wijaya Kusuma. Sebuah kejutan indah bagi saya. Sampai saya beri tanda dalam foto untuk memastikan kalau ketujuh calon bunga itu tetap pada daunnya saat waktunya mekar. Tidak ada yang runtuh satupun. Itu harapan saya.
Lihatlah foto ketujuh kuncup bunga di atas. Jenis bunga Wijaya Kusuma ini memang kecil. Tapi kalau bisa mekar semua pasti akan lebih semarak baik warna pun harumnya. Dengan penuh kesabaran saya terus menantikan mekarnya mereka bersama.
Pada waktu sore dan malam terlihat sekali perbedaan bentuk dan ukuran kuncup yang siap merekah menjadi bunga indah. Saya juga sempat mengabadikannya.
Apakah ada diantara Anda yang pernah melakukan hal ini juga? Mengambil gambar setiap moment perubahan bunga ini dari kuncup hingga mekar? Kalau ada dari pembaca melakukan hal ini, berarti kita sama. Anda dan juga saya bukan satu-satunya pencinta bunga yang sampai sebegitunya menunggu bunga mekar.
Kesabaran macam apa yang saya punya, jangan Anda tanyakan. Karena sejak membawa tanaman bunga ini dari rumah dan merawatnya hingga berbunga, memang lebih dari dua tahun. Apakah saya putus asa? Kadang itu terasa.
Namun ketika akhirnya kini, pada sekitar menjelang tahun ke 4 saya merawatnya, sekar wijaya kusuma bersedia mekar hingga tujuh bunga bersamaan. Indah dan patut ditunggu.
Bagaimana jika Anda adalah saya? Apakah Anda juga akan menunggunya mekar meski harus begadang sampai malam?
Bukan hanya itu, seandainya saja bunga ini bisa bicara dan bergaya, entah berapa kali dia harus merubah posisi untuk dapat jepretan kamera saya.