Membaca. Tentu saja semua yang kenal dekat dengan saya akan tahu, kalau itu hobi saya. Membaca bukan lagi menjadi sekedar hobi, tapi kebutuhan. Sama halnya dengan tubuh kita mempunyai kebutuhan utama, makanan dan minuman, demikian pula pikiran kita membutuhkan aneka bacaan yang baik.
Bacaan kesukaan saya untuk mengisi waktu luang biasanya adalah kisah-kisah fiksi. Cerita klasik anak yang sudah jadi International best seller.
Misalnya kisah si gadis kecil Heidi, yang sudah yatim piatu dan harus tinggal dengan tantenya. Karena satu dan lain hal, tantenya membawa Heidi bertemu kakeknya yang tinggal di pegunungan dan menyendiri. Heidi yang penuh kasih dengan cepat bisa mengambil hati kakeknya. Namun untuk alasan cinta uang, tantenya menjemput Heidi lagi untuk dibawa ke kota dan menemani seorang gadis kaya raya yang lemah kakinya.
Clara nama gadis itu, anak seorang yang kaya raya di Frankfurt, Jerman. Clara sangat baik pada Heidi dan berusaha agar Heidi betah tinggal terpisah jauh dari kakek yang sangat dicintainya. Rindu akan kampung halaman membuat Heidi sakit dan kurus. Akhirnya satu-satunya jalan untuk kesehatan Heidi, ia pun dipulangkan ke rumah kakeknya di pegunungan. Heidi sangat senang dan sehat kembali. Di suatu kesempatan, Clara dan neneknya mengunjungi tempat tinggal Heidi dan kakek di pegunungan. Dengan perawatan kakek Heidi, Clara sembuh dan bisa jalan lagi.
Itu kisah yang super singkat dari saya. Cerita panjangnya sangat menarik dan menyentuh. Silakan Anda baca sendiri bukunya. Judul buku Heidi. Ditulis oleh Johanna Spyri. Bukan saja kisah tentang Heidi, ada kisah tentang Little Princess, Nello, Ceddie, Little Woman, Secret Garden dan lain-lain. Tentu saja saya tidak akan ceritakan satu persatu kisah dari buku-buku tersebut. Tapi mungkin nanti pada saatnya, bisa saya tuliskan resensi buku secara berseri. Bagaimana, apakah Anda setuju?
Iya betul. Menulis. Selain membaca, menulis menjadi kegiatan berikutnya yang bisa kita lakukan untuk mengisi waktu luang. Bagaimana ya kalau ada yang merasa tidak punya kemampuan menulis?
Ini ada sedikit saran dari saya, mulailah dengan merangkum buku bacaan. Jika Anda ingin melatih ketrampilan Anda dalam menulis, bisa dimulai dengan menulis ulang isi bacaan dari buku yang kita baca. Kegiatan ini pernah saya lakukan. Saya merangkum isi buku bacaan yang saya pinjam dari perpustakaan maupun dari teman.
Merangkum buku bacaan, saya lakukan karena kebutuhan. Saya merasa belum bisa membeli buku-buku bagus karena alasan keuangan di masa lalu. Iya, masa-masa saya masih baru lulus kuliah. Saya punya banyak sekali buku tulis berisi rangkuman isi buku. Lalu saya juga mulai mengetik rangkuman saya di komputer. Dan file rangkuman buku tersebut sekarang sudah memberkati banyak teman yang memintanya. Senang juga kalau hasil rangkuman saya bermanfaat.
Bila sudah terbiasa membaca dan merangkum, tentunya perbendaharaan kata yang kita miliki bertambah banyak. Mulailah mencoba merangkai tulisan sederhana karya sendiri. Misalnya bisa dalam bentuk puisi atau narasi singkat. Saya juga melakukannya di buku harian. Saya biasa berkisah di buku harian saya sejak SMP. Lama-lama saya mulai terbiasa menulis.
Saya pernah memberanikan diri mengikuti lomba menulis meski tidak menang. Lalu juga mengirimkan karya saya ke buletin kampus dan ada beberapa yang dimuat. Malahan saya pernah kirim ke media online dan dimuat, saya bisa dapat hadiah hiburan berupa buku dan surat pemberitahuan bahwa karya saya dimuat di media online. Waktu itu, almarhum bapak saya yang menerima paketnya. Senang juga meski bukan hadiah dalam bentuk uang.
Di kesempatan lain, karena saya mengikuti salah satu event dan tulisan saya dimuat juga, saya dapat langganan gratis buletin milik mereka yang dikirim ke tempat kos saya di Surabaya. Penghargaan-penghargaan yang sepertinya kecil itu sudah membuat hati bahagia tidak kepalang.