Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Yogyakarta (Kota yang Selalu Memanggilku untuk Kembali)

Diperbarui: 31 Januari 2019   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gedung Kepresidenan Yogyakarta. Photo by Ari

Yogyakarta. Siapa tak kenal kota ini? Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota pelajar adalah julukan sejak dulu. Di masa-masa kecil saya, sudah sangat familiar dengan kota ini karena cukup sering mengunjunginya. 

Bahkan saya pernah hampir menjadi pendatang yang akan menetap cukup lama di kota Gudheg ini. Gudheg adalah makanan khas Yogyakarta dari buah nangka yang dimasak secara khusus. Rasanya pun mantap. Sangat lezat. Saya pernah melihat ulasan singkat di televisi mengenai Gudheg Jogja yang bahkan sudah dikemas dalam kaleng steril, sehingga bisa dijadikan oleh-oleh lebih tahan lama. 

Ada kenangan indah dengan kota ini saat melewati tiap sudutnya bersama sahabat-sahabat. Iya dua kakak tingkatan saya di kampus tercinta di Surabaya, almamater kami, Univ. Airlangga. Setelah kami semua lulus dan saya kembali ke kota asal,  kami akhirnya ada kesempatan bertemu di kota romantis ini, Yogyakarta. Ya setidaknya romantis untuk saya, si penulis artikwl.

Mbak Lia, Ari (saya), mbak Rina. Photo by Ari

Ini foto kami bertiga saat akhirnya bertemu di stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Dua sahabat saya ini bertolak dari Surabaya naik kereta api. Kami bertemu setelah perpisahan bertahun-tahun karena waktu itu saya mengajar di Purwokerto. Kami menginap di penginapan yang letaknya tak jauh dari Marlioboro. Tentu saja kami sengaja mencari tempat yang dekat Marlioboro agar kami bisa mengeksplor Marlioboro dan sekitarnya sampai puas. 

Kami mencoba makanan tradisional di area pasar Beringharjo. Ada pecel, gudheg dan beberapa pilihan lainnya. Sambil menikmati suasanana Marlioboro. Di sekitar tahun 2009. Wah sudah 10 tahun lalu ya. Kami berjalan bersama menyusuri jalanan Marlioboro, menikmati pemandangan unik. Para penjual batik dan berbagai aksesoris cantik digelar manis di sepanjang jalan Marlioboro. Sambil sesekali kami memperhatikan delman berderet menunggu penumpang.

Tusuk Konde dari Bathok Kelapa. Aksesoris wanita. Photo by Ari

 

Sungguh beruntung bagi kami karena kunjungan kami bertepatan dengan diadakannya suatu perayaan di Keraton Yogyakarta. Kami berkesempatan menikmati satu rangkaian acara menarik. Saya tidak akan bahas terlalu banyak mengenai acara ini. Tapi ada dua hal menarik yang kami jumpai saat itu. 

Pertama, para warga Keraton Yogyakarta mengenakan pakaian tradisional Jawa Tengah, pakaian khas Keraton. 

Keraton Yogyakarta. Photo by Ari

Saya berhasil mengabadikan salah satu moment menarik ini. Keraton Yogyakarta dan para abdi dalem dan prajurit, nampak begitu khidmat.

Kedua, kami melihat dua Gunungan yang nampak megah.  

Gunungan di Keraton Yogyakarta. Photo by Ari

Kami sungguh tidak menyangka kunjungan kami ke Yogyakarta waktu itu bertepatan dengan moment penting. Saya belum bisa menyajikan lengkap mengenai Gunungan ini. Perlu study khusus untuk membahasnya lebih detail. Semoga di kesempatan lain, saya ada waktu mengulasnya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline