Lihat ke Halaman Asli

Prestasi Nihil Akibat Jejaring Sosial

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Dewasa kini, dunia bulutangkis dalam negeri diwarnai dengan berbagai fasilitas yang serba canggih. Sebagai salah satu cara agar selalu dekat dengan para fans adalah dengan menggunakan jejaring sosial twitter.

Walau tak sepopuler facebook, tapibanyak atlet yang lebih memilih jejaring twitter karena tidak perlu add dan konfirmasi seperti di jejaring facebook.

Sama seperti orang-orang pada umumnya, para atlet yang “kecanduan” jejaring sosial menjadi lupa akan kewajibannya. Hanya saja mereka mempunyai kewajiban untuk berlatih.

Hal ini menjadi salah satu penyebab seorang atlet nihil prestasi. Terbukti banyak atlet twitter-an hampir setiap hari dan tidak mengenal jam. Sampai melupakan waktunya untuk berlatih atau istirahat.

Hal ini berbanding terbalik dengan atlet-atlet China. Dibawah asuhan Li Yongbo, mereka benar-benar disiplin dan terlihat sangat profesional. Mereka juga sangat jarang menggunakan jejaring sosial, jikalau memakainya pun hanya sekedar untuk hal-hal besar saja. Mereka sadar bahwa kewajiban mereka adalah berlatih dengan baik agar dapat memenangkan berbagai gelar juara.

Salah satu kebijakan terbaru PBSI periode ini juga akan men-degradasi atlet-nya yang terlalu sering “bermain” di jejaring sosial tetapi tidak memiliki prestasi apapun. Kebijakan yang sangat pas!

Tentunya kita sebagai masyarakat sangat haus akan gelar dari “pendekar raket” ini. Kita juga tau bahwa mereka sudah melakukannya se-maksimal mungkin. Namun apa salahnya menggunakan waktu luang untuk latihan tambahan seperti latihan melakukan servis, atau sekedar lari saja agar  tidak gampang cape jika terjadi rubber set.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline