Lihat ke Halaman Asli

Ari Suseno

Founder duniaperpustakaan.com

Buruknya Transportasi Umum di Jakarta

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta masih perlu terus berbenah, mungkin itu ungkapan dan harapan banyak orang yang saat ini sedang “bercokol’ dan tinggal di Jakarta atau mungkin harapan dari semua orang yang saat ini mungkin hanya sedang berkunjung ke Jakarta untuk beberapa hari saja. Khususnya untuk jalan-jalan di ibu kota sangat memprihatinkan. Sebuah Ibu Kota Negara, tapi jalan berlobang masih begitu mudah kita lihat. Transportasi seperti bus dan mini bus hampir semuanya tidak layak pakai. Sungguh teramat sangat ironis sebuah Ibu kota Negara yang seharusnya membawa identitas sebuah negara justru dalam hal masalah transportasi umum saja masih begitu buruk.

Transportasi umum di Jakarta, khususnya kelas ekonomi sudah sangat tidak layak. Ketidaklayakan tersebut bisa terlihat dari bentuk angkotan umum tersebut yang sudah terlihat keropos, cat yang sudah banyak yang mengelupas, karatan, Per yang seolah sudah tak berfungsi, asap knalpot yang sudah pasti ga lolos uji emisi dan masih banyak lagi kebobrokan angkutan umum di Ibu Kota Negara Indonesia bernama Jakarta ini.

Ternyata kebobrokan transportasi di Jakarta masih diperparah dengan bobroknya kesemerawutan dari sopir yang suka ngebut dan melanggar lalu-lintas dengan alasan mengejar setoran. Mungkin juga kebobrokan para sopir tersebut juga di ikuti oleh bobroknya instansi yang terkait dalam hal ini dinas Perhubungan yang mungkin mereka pandai dan cerdas dalam mencari dalih dalam ketidak becusan mereka dalam mengatasi maslaah transportasi di Jakarta ini.

Bus Trans Jakarta (Bus Way) yang seharusnya menajdi solusi alat transportasi di jakrta masih belum bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga Jakarta. Atau mungkin bukan salah warga yang malas naik bus way tapi memang dalam pengelolaan bus way ini sendiri masih banyak kekuranganya. Ini bisa terlihat dari banyaknya koridor yang katanya mau segera di operasionalkan kenyataanya masih belum semua koridor bus way beroperasi. hal ini menimbulkan warga jakarta masih tetap memilih angkutan umum sebagai alat transportasi untuk mereka.

Untuk mengatasi masalah buruknya transportasi di Jakarta memang diperlukan perhatian banyak pihak. Terutama dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan. karena merekalah yang memeiliki wewenang penuh terkait masalah ini. Selain Dinas perhubungan, pengusaha-pengusaha angkutan umum juga musti perbaiki bus-bus mereka supaya  warga bisa menikmati fasilitas transportasi yang bisa lebih baik dari sekarang ini. Warga jakarta juga perlu untuk ikut tertib dalam mengendarai angkutan umum di jakrta misalnya dengan cara menunggu bus melalui halte bus yang sudah di sediakan atau langsung datang di terminal terdekat supaya tidak mengganggu kelancaran lalu-lintas.

Jangan sampai Ibu Kota Negara yang harusnya menjadi percontohan untuk daerah-daerah di negeri ini justru sebaliknya, karena di beberapa daerah justru angkutan dan transportasi umum jauh lebih baik dan teratur. mungkin untuk contoh adalah Bali dan Yogyakarta. Transportasi di kedua kota yang paling sering dikunjungi wisatawan asing tersebut justru jauh lebih baik jika dibandingkan dengan di Jakrta. Dan mungkin itu juga yang menjadi penyebab kenapa kadang wisatawan asing lebih mengenal Bali daripada mengenal Jakarta. Hal ini tentunya wajib jadi koreksi semua pihak khususnya dinas perhubungan.

Dengan semua berbenah dan saling prbaiki diri, marilah kita ci[ptakan Ibu kota Negara kita Indonesia bukanlah sebuah Ibu Kota yang dinilai buruk oleh warganya sendiri terlebih jika sampai menjadi Image buruk untuk orang-orang dari negara tetangga. Itu sungguh teramat sangat MEMALUKAN !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline