Lihat ke Halaman Asli

Laporan Semesta

Diperbarui: 11 Februari 2022   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

andyokay.com

Bukan mengenang, tak ada lagi pembahasan mengenai asmara, jikalau bersama mungkin itu yang di sebut manusia dengan berjodoh.

Embun pagi datang memberi kabar tentang senyumanmu di puncak pinus kemarin, katanya kau asik bersandar di bahunya.

Matahari juga datang membawa sedikit informasi, dia menjelaskan dengan panasnya bahwa bahwa kau telah terlindungi oleh awan mendung.

Bulanpun demikian, di bawahnya kabar gembira bahwa purnama yang tak bulat utuhnya kini berada di puncak purnamanya.

Pinus datang dengan ketergesah gesahan, di ceritakan bagaimana ia diikat kemudian kau naik di atasnya bersama seorang berisikan cerita sedih dimasa lampaunya.

Dingin malam datang dan mengaku kalah, ia ikut bercerita tentang bagaimana pelukan melekat pada tubuhmu hingga dingin tak berkutik.

Kesadaran datang sebagai penutup cerita, ia memaki hati pencinta, di katakannya mundur dan sadar, kau kasar dan tak layak.

Berbahagialah, senang mendengar cerita semesta dan aku membenci mulut yang nantinya mengucap cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline