Lihat ke Halaman Asli

Jalan Gelap

Diperbarui: 10 Februari 2022   01:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Cemas ingin berkunjung ke pelukis luka, membawa sedikit subuh dan koper berisikan jajanan menengah kebawa pinggiran kota.

Ingin di ajaknya luka berkeliling melihat aspal  dipenuhi darah, waduk berisikan amarah, balapan burung yang tak berguna, puluhan ikan-ikan yang dipenjara lalu kemudian menyusuri pantai, duduk di ujung bebatuan tepat selangkah depan matahari yang hendak terbenam.

Membuka bicara kepada luka tentang nurani, tentang jiwa dan kepuasaan apa yang di temukannya, tentu dengan gesekan gigi dan air mata.

Lalu mengantarnya pulang, di jalur penuh tanjakan dan berlubang yang dipilihnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline