Lihat ke Halaman Asli

Sentono Genthong, Wisata Religi Sekaligus Surga yang Tersembunyi di Kabupaten Pacitan

Diperbarui: 23 April 2021   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata Sentono Genthong/dokpri.


Pacitan atau yang dikenal dengan julukan kota 1001 goa merupakan salah satu kota yang terkenal dengan keindahan sejumlah obyek wisatanya, seperti Goa, Pantai dan wisata alam lainnya. Salah satu destinasi wisata yang berada di kota Pacitan yaitu Sentono Genthong. 

Wisata Sentono Genthong terletak di Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan. Desa Dadapan merupakan salah satu Desa dari 13 Desa di Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan yang terletak 10 km dari kota Pacitan. Destinasi wisata yang mulai berkembang sejak tahun 2018 sampai saat ini masih cukup ramai dikunjungi wisatawan. 

Dokpri

Pemandangan yang disuguhkan tak akan mengecewakan bahkan wisatawanpun pasti ingin berlama-lama setelah tiba ditempat ini. Begitu tiba di Sentono Genthong wisatawan akan secara langsung disuhkan dengan pemandangan alam yang sangat indah. 

Sebab, dari ketinggian bukit ini wisatawan dapat menikmati udara segar khas pegunungan dan menikmati pemandangan kota Pacitan, serta pantai yang terlihat sangat indah. 

Terlebih ketika malam tiba, pemandangan lampu kota layaknya bintang yang terlihat indah dari Sentono Genthong menjadi salah satu keindahan tersendiri yang dapat dinikmati ketika malam hari. Bahkan ditempat ini wisatawan juga dapat menikmati keindahan matahari terbit di pagi hari. Meskipun, untuk sampai ketempat ini harus melewati jalan desa, akan tetapi semua itu akan terbayar dengan pemandangan yang disuguhkan.

Pemandangan laut dari Sentono Genthong/dokpri.

Dibalik keindahan dan keramaian wisata Sentono Genthong ada keistimewaan dibalik sejarahnya, yuk simak ulasannya!

Pada awalnya Sentono Genthong bernama Astono Genthong, astono yang berarti tangan dan genthong yang berarti  tempat air dari gerabah. Saat ini nama Astono Genthong sudah diganti menjadi Sentono Genthong karena penjaga tempat tersebut bernama Sentono dan yang dijaga adalah genthong. Nama Sentono Genthong terdiri dari dua suku kata yaitu Sentono yang berati gelar terendah dalam Keraton dan Genthong yang berarti tempat air dari gerabah.

"Dulunya Sentono Genthong merupakan bekas petilasan. Dikawasan bukit Sentono Genthong ini juga menjadi tempat tumbal pulau Jawa. Nah, Sentono merupakan gelar terendah dari keraton dan genthong merupakan tempat wadah air. Awalnya Sentono Genthong bernama Astono Genthong yang berarti astono itu tangan  dan genthong adalah wadah air. Tumbalnya berupa tangan, lalu tangan tersebut dimasukkan kedalam genthong untuk menumbali pulau Jawa. Lalu, Astono Genthong dirubah menjadi Sentono Genthong karena penjaga genthong tersebut bernama Sentono". Jelas mas Deddy, Pengurus wisata Sentono Genthong.

Terdapat beberapa cerita mengenai sejarah adanya tempat ini. Pertama mengenai kisah rombongan dari Kalingga Selatan yang sempat berlayar menuju Pantai Selatan dan singgah di wilayah Wengker Kidul. 

Warga setempat meyakini bahwa Sentono Genthong merupakan tempat sakral. Pada jaman dulu tempat ini pernah menjadi Petilasan Syekh Subakir. Syekh Subakir dikenal sebagai seorang ulama besar yang berperan penting dalam agama islam di nusantara sebelum hadirnya Wali Songo. Warga setempat  juga meyakini bahwa Syekh Subakir merupakan pensyiar islam pertama di Pulau Jawa. 

Kabupaten Pacitan diyakini sebagai tonggak awal berdirinya Pulau Jawa. Hal tersebut dibuktikan dengan peletakan paku bumi oleh para ulama kondang dari Kalingga Selatan yang dipimpin oleh Syekh Subakir pada abad ke-18 yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam di tanah Jawa.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline