Lihat ke Halaman Asli

Ariasdi

Dunia Pendidikan

"Kidzanow", Generasi Terbodoh yang Pernah Ada

Diperbarui: 26 Desember 2017   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

illustrasi: deesillustration.com

Teori generasi yang dipresentasikan William Strauss dan Neil Howe (1991) menjadi rujukan laris ketika membahas kecenderungan peradaban manusia menurut tahun kelahirannya. Buku setebal 544 halaman yang berjudul asli Generation: The History of America's Future, 1584 to 2069 tersebut sebenarnya mengisahkan sejarah tokoh-tokoh yang mempengaruhi Amerika, dipilah berdasarkan biografi generasi yang hidup pada zamannya, sejak 1588 sampai 2025.

Pakar demografi tersebut berteori bahwa terdapat empat pola dasar (archetype) menusia yang muncul dan berulang dalam setiap periodesasi generasi. Partisi generasi tersebut direntang dalam kurun waktu tiga puluh tahunan. Masing-masingnya diberi identitas: Generasi Puritan (1588-1617), Cavalier (1688-1674), Glorious (1648-1673), Englightenment (1674-1700), Awakening (1701-1723), Liberty (1724-1741), Republican (1742-1766), Compromise (1767-1791), Trancendental (1792-1821), Gilded (1822-1842), Progressive (1843-1859), Missionary (1860-1882), Lost (1883-1900), GI (1901-1924), Silent (1925-1942), Baby-Boomer (1943-1960), Gen-X (1961-1981), Gen-Y/Millenial (1982-2005) dan Gen-Z/Homeland (2005-2025). Pola dasar yang selalu berulang  dalam kurun setiap generasi adalah munculnya tokoh-tokoh yang berkepribadian kuat (prophet), bertipe petualang (nomad), berjiwa pejuang (hero) dan berhati seniman (artist) yang menjadi panutan setiap zaman.

Walau studi penelitiannya dilakukan di negara Paman Sam, namun kelihatannya mirip dengan karakter manusia secara global, termasuk  di negara kita tercinta ini. Mari kita amati!

Generasi yang masih aktif dan  beredar di muka bumi sekarang adalah Silent Generation, Baby-Boomer, Gen-X (Gen-Xers), Gen-Y (Gen-Millenial) dan Gen-Z (Homeland). Dua generasi  terakhir dikategorikan iGeneration, net/internet-Generation (Net-Gen). Dikenal juga dengan  nama viral: 'Kids Zaman Now' (Kidzanow).

Baca juga: Viral, Obsesi Kids Zaman Now.

Baby-Boomer lahir pada akhir perang dunia kedua. Sekarang berusia rata-rata 60 tahunan. Sedang mendekati masa pensiun, menjelang senja. Pekerja keras dan memiliki etos kerja yang cukup tinggi. Namun tidak dipungkiri, sebagian mereka gagap menyongsong arus perubahan. Susah sekali diajak akrab dengan peralatan yang berbau teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Gagap teknologi (gaptek).

Pelatihan TIK, segencar apapun, sudah tidak memberikan dampak signifikan. Jika berprofesi sebagai guru, mereka lebih senang membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan tulisan tangan dibandingkan menggunakan laptop/PC. Mereka apatis dan pasrah. "Biarlah yang pintar menggunakan komputer itu anak/cucu kami saja. Bagi kami sudah tidak ada gunanya. Bulan depan kami sudah pensiun. Tidak menerima tunjangan sertifikasi juga tidak apa-apa'" jawabnya memelas, sambil memperagakan rapinya tulisan halus-kasar miring bejejer yang baru saja dibuatnya.  "...ini hasil kami sekolah dulu, tidak seperti tulisan anak sekarang," lanjutnya bangga.

Generasi ini bisa dikategorikan sebagai generasi pembatas antara dua alam; dunia 'analog'  dan  dunia 'digital'. Sayang, lebih dari 80% kehidupan mereka dihabiskan bersama perabotan analog.

Gen-Xers generasi yang paling beruntung. Generasi yang  lahir sekitar tahun '60 hingga '80-an tersebut mengalami anomali peradaban dalam usia matang. Mereka menyaksikan perubahan dengan mata kepala sendiri. Dunia analog dan digital fivty-fivty mereka rasakan. Pada satu sisi mereka mampu bercerita banyak kepada Kidzanow yang sekarang berusia 30 tahun ke bawah tentang suka dukanya menggunakan teknologi analog. Pada sisi yang lain mereka cukup enjoy menikmati sentuhan mengagumkan dunia digital kekinian.

Beberapa artefak teknologi yang digunakan Gen-Xers pada zaman analog yang baru saja berlalu sudah tidak familiar lagi dan sebagian  sudah dimuseum-kan. Kidzanow akan melongo membayangkan Gen-Xers berkisah tentang kartu pos, kartu lebaran, atau kertas wangi berbunga untuk Si-Dia. Tambah melongo ketika diberitahu bahwa 'kemaren' ada pesan morse yang bernama telegram, kamera film, tivi hitam-putih, walkman, pager, dan tamaguchi.

Terlalu teknis menerangkan kepada Kidzanow bahwa 'kemaren' (juga), menjalankan komputer harus dibuka dulu DOS-nya menggunakan disket. Belum ada 'mouse'. Seluruh perintah dijalankan dengan menggunakan 'rumus' karena tidak dilengkapi tombol 'Graphical User Interface' (GUI).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline