Panen merupakan kegiatan memotong buah masak, mengutip berondolan, dan pengangkutan tandan ke Tempat Pengumpulan Hasil (TPH) sampai ke pabrik. Dalam pelaksanaan panen ada beberapa kriteria yang harus di perhatikan agar memperoleh produksi yang baik dan rendemen minyak yang tinggi. Rendemen minyak yang tinggi sangat di pengaruhi oleh pengelolaan panennya. Oleh sebab itu dalam melakukan pemanenan buah kelapa sawit perlu memperhatikan rotasi dan mutu panen.
Kriteria panen dan mutu panen adalah kegiatan yang saling berkaitan dengan hasil produksi kelapa sawit, apalagi pada sawit rakyat. Pada umumnya masyarakat terkadang tidak perduli dengan mutu panen yang baik, karena masyarakat hanya menginginkan berat daripada tandan kelapa sawit. Hal ini sangat di sayangkan, karena hanya beberapa masyarakat yang paham dan mengerti bagaimana cara panen tandan kelapa sawit yang baik dan dapat menguntungkan untuk jangka yang panjang.
Masyarakat atau petani yang memiliki lahan sawit perlu memahami bahwa kelapa sawit mulai berbuah setelah umur 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Buah sawit dapat dipanen ketika berumur 31 bulan. Namun tidak semua buah kelapa sawit bisa dipanen secara bersamaan.
Buah sawit yang baik untuk dipanen pada kalangan masyarakat yaitu buah sawit dengan ciri-ciri :
- Terdapat 5 hingga 10 brondolan di piringan.
- Buah sawit berubah warna dari kuning menjadi oranye.
- Sebanyak 15% hingga 30% buah luar membrondol.
Demikian cara panen kelapa sawit pada sawit rakyat diharapkan kestabilan produksi dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Pada akhirnya Indonesia akan tetap menjadi produsen utama minyak kelapa sawit dan turunannya di seluruh dunia.
Diharapkan kestabilan produksi dapat di pertahankan bahkan di tingkatkan sampai Indonesia akan tetap menjadi produsen utama minyak kelapa sawit. Peran petani atau masyarakat penting dalam menjaga mutu dan kualitas kelapa sawit di Indonesia, jika mutu dan kualitas baik maka harga daripada tandan buah segar (TBS) akan meningkat seiringnya waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H